Berhenti di tengah-tengah perjalanan mungkin terasa sangat menyebalkan, merasa sia-sia dan penuh tanya "Kenapa harus memulai perjalanan bila akhirnya berhenti di setengah perjalanan?"
Reminder untuk kita semua, tak ada yg sia-sia ketika kita memilih untuk "berhenti melangkah pada sesuatu yg mengharuskan kita berhenti". Tetapi hakekat berhenti disini bukan berarti diam dan tidak beralih tempat dari pemberhentian.
Contohnya, ketika kita memulai perjalanan panjang, dan didepan kita yg jaraknya tidak terlalu jauh dari kita, ada sebuah kecelakaan yang mengakibatkan sebuah kendaraan terbakar. Nah, dari situ akankah kita akan terus melanjutkan perjalanan? Sedangkan risiko api yang akan mengenai kita lebih besar dibanding keinginan terus melanjutkan perjalanan? Kita bisa berhenti dengan cara menepi dan menunggu hingga api itu padam atau bahkan harus berbalik arah. Mungkin itu jalan yg lebih baik.
Ingatlah firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah: 216 yang artinya ” …tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.
Think again.. Segala sesuatu telah disiapkan oleh Allah SWT sesuai porsi hamba-hamba-Nya, jangan memaksakan sesuatu yg akan melukai diri sendiri atau bahkan orang lain, Allah SWT tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian. Allah SWT akan selalu menunjukkan jalan keluar dari setiap masalah kita, selama kita ikhlas menerima ketentuan-Nya. Ingat pula firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah: 286 yang artinya "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. .."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar