"Hidup tak melulu soal cinta!" *katanya*
Tapi nyatanya hidup itu memang selalu soal cinta. Tidak ada yang bisa mengelak bahwa setiap detiknya cinta selalu bersama kita.
Soal cinta yang *katanya* tak melulu harus dipikirkan itu cuma satu yaitu cinta pada seseorang yang belum halal. Ya, karena jatuh cinta pada yang bukan mahrom itu adalah ujian. So, jangan terus menerus dipikirkan. Cinta itu fitrah, tak perlu dipaksakan dalam membayangkan siapa nantinya. Tak perlu dipikirkan sepanjang waktu, karena bisa jadi kita akan lupa pada cinta yang semestinya.
Maksudnya???
Sadarkah diri kita? Bahwa cinta itu tak melulu pada pencarian "tulang rusuk". Banyak sekali cinta yang datang pada kita setiap detiknya.
Pertama cinta dari Allah SWT. Kasih sayangnya sangat besar, contohnya kita diberi tubuh yang sehat sehingga kita dapat melakukan perkerjaan kita dengan semangat, kita diberi oksigen gratis sehingga kita dapat bernapas sepuas kita, dan banyak sekali nikmat Allah yang diberikan pada kita, kalaupun kita ingin menyebutkan semua nikmat-Nya, sampai kapanpun kita tak akan selesai menyebutkannya. "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" [QS. Ar-Rahman: 13]. Suatu ayat yang terus diulang-ulang pada QS. Ar-Rahman, untuk mengingatkan pada kita begitu cintanya Allah pada kita sehingga banyak sekali nikmat yang diberikan pada kita.
Lalu yang kedua, cinta dari Rasulullah SAW, begitu cintanya Beliau pada kita umatnya, sampai pada akhir hayatnya pun yang disebut-sebutnya adalah kita, umatnya.
Ali bin Abi Thalib berkata : “Sesungguhnya Rasulullah ketika menjelang saat terakhir, telah menggerakkan kedua bibir Beliau sebanyak dua kali, dan saya meletakkan telinga saya dekat dengan Rasulullah, seraya Beliau berkata : “Umatku, umatku".
Kekhawatirannya pada kita begitu besar, keinginannya adalah kita sebagai umatnya selalu taat pada perintah Allah SWT, sehingga kelak nanti kita bisa berkumpul bersama Rasulullah SAW di Jannah-Nya.
Yang ketiga, cinta dari orang tua, ingatkah kita? Bahwa kita ada didunia ini karena adanya cinta dari ibu dan bapak kita. Hingga kita lahir ke dunia ini, adalah perjuangan orang tua kita. Kita dapat mengetahui segala tentang dunia ini karena kita dikenalkan kata-kata yang paling sederhana hingga benda-benda disekitar kita. Dari situlah, kita mulai mengenal banyak hal. Sehingga kita diwajibkan untuk mencintai mereka dengan kebaikan. “Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’” [QS. Al-Israa’ : 23-24]
Dan masih banyak lagi yang disuguhkan oleh cinta, yaitu cinta dari saudara kita, sahabat kita, guru-guru kita, dan cinta yang lainnya. Lalu, kenapa yang kita pikirkan hanya soal pencarian "tulang rusuk"?
Iya, sebenarnya memang tidak salah kita selalu berusaha mencari "tulang rusuk" kita masing-masing. Namun, alangkah lebih baiknya, ketika kita mencari tulang rusuk dengan cinta, kita juga sedang merajut cinta pada Allah SWT, cinta pada Rasulullah, cinta pada orang tua, dan cinta pada yang lainnya.
Berikan waktu kita untuk berdzikir pada Allah SWT, bersholawat untuk Rasulullah SAW, bercanda tawa dan berbagi kebahagiaan dengan orang tua, saudara, sahabat, guru kita dan semua orang.
Bukankah waktu kita akan lebih berharga dengan berusaha selalu merajut cinta yang berkelas seperti itu? Dengan hati yang selalu terpaut pada cinta yang baik, insyaAllah pencarian "tulang rusuk" kita tak terlalu rumit dalam pikiran.
Dari situlah, cinta nyatanya selalu ada. Melulu soal cinta? Jawabannya pasti "IYA". Segala hal yang baik itu memang karena cinta.
Dengan menjaga hati hanya untuk mencintai yang semestinya, insyaAllah "tulang rusuk" yang kita cari-cari selama ini juga sedang mencintai yang semestinya. Sehingga, kita pun akan bertemu pada sesosok "tulang rusuk" itu. Ingatlah firman Allah pada [QS. An-nur: 26] "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)."
Sudah jelas kan kawan??
Namun, baik disini bukan berarti hanya berbuat kebaikan karena ingin jodoh yang terbaik untuk kita. Tapi sejatinya, baik adalah baik melakukan segala hal semata-mata karena Allah SWT. Bukankah cinta pada Allah SWT adalah cinta yang paling berkelas dan segala-segalanya cinta?
So, dengan begitu insyaAllah kita akan bertemu dengan jodoh kita yang berkelas pula. Kalaupun tidak didunia, insyaAllah di akhirat. Karena Allah menciptakan seluruh makhluknya itu berpasang-pasangan dan itu sudah pasti.
"Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik.” [QS. An Nahl (16):72].
So, jangan terlalu memikirkan sesuatu yang pasti akan dilalui. :)
Karena cinta bukan hanya soal pencarian pasangan hidup, tapi cinta adalah soal kebaikan untuk semuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar