Senin, 26 September 2016

Makna Petuah "Min 'alamatin nujhi fin nihayati ar ruju'u ilallahi fil bidayati."

"Min 'alamatin nujhi fin nihayati ar ruju'u ilallahi fil bidayati." Petuah indah dari Ibnu Athaillah, yang dalam Bahasa Indonesia-nya adalah "Salah satu tanda sukses di akhir perjalanan adalah kembali kepada Allah di awal perjalanan."

Mungkin sebagian orang paham dengan maksud petuah tersebut, namun ada sebagian dari kita yang tidak tahu maksudnya. Termasuk saya, awalnya saya tidak tahu maksud petuah tersebut.
Maka dari itu, supaya kita tidak menebak-nebak maksud petuah tersebut, saya ingin menuliskan kembali tentang maksud petuah tersebut.

Petuah tersebut sekaligus dengan penjelasannya telah saya temui di salah satu novel yang tak pernah bosan saya baca yaitu "Bumi Cinta" karya Habiburrahman El Shirazy.

Dalam novel tersebut diceritakan bahwa maksud dari petuah indah tersebut adalah...
"Bagi seorang yang mencari ridha Allah, ada permulaan atau bidayah dan ada akhiran atau nihayah. Permulaan orang yang mencari ridha Allah adalah perjalanannya menapaki kehidupan, dan akhirannya adalah sampainya di hadapan Allah. Apabila sejak awal langkahnya memulai perjalanan, orang itu sudah benar-benar kembali kepada Allah, berjalan menuju Allah dengan total maka peluang suksesnya untuk sampai kepada ridha Allah sangat besar. Sebab Allah pasti menolongnya sejak ia memulai langkahnya. Allah akan menjaganya untuk tidak terputus dan jatuh di tengah jalan. Akan tetapi jika awal langkahnya ia tidak kembali kepada Allah, tidak meminta pertolongan Allah, ia akan terlempar kembali ke tempat ia memulai perjalanan, dan ia tidak akan sampai kepada Allah. Seorang ulama yang hatinya diterangi cahaya Allah mengatakan, 'Siapa yang mengira dirinya bisa sampai kepada Allah dengan pengantar selain Allah, maka Allah memutus perjalanannya. Dan barang siapa beribadah dengan mengandalkan kekuatannya sendiri, maka Allah menyerahkan urusan ibadahnya kepada kekuatannya, Allah tidak akan menolongnya'."

Subhanallah...
Maksud petuah "Min 'alamatin nujhi fin nihayati ar ruju'u ilallahi fil bidayati." sangatlah menyadarkan kita. Terkadang kita sombong, kita menganggap diri kita taat pada Allah, karena kita telah mampu dalam menjalankan perintah-Nya, hingga kita lupa makna ibadah kita yang sebenarnya yaitu salah satu jalan untuk mendapatkan ridha-Nya. Terkadang niat awal kita beribadah hanyalah sekedar menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah melalui raga kita yang sehat, tetapi bukan hanya soal menjalankan perintah-Nya, namun dalam beribadah itu melibatkan pula hati, hati yang tawadhu' (rendah hati). Tawadhu' dengan penuh harap pada Allah bahwa Allah akan meridhai ibadah kita. Hal tersebut memang tidaklah mudah, namun kita harus tetap husnudzon terhadap Allah bahwa Allah pasti akan memudahkan kita untuk mendapatkan ridha-Nya.

Semoga dengan kita membaca ini, kita lebih bisa berintrospeksi diri dalam niat beribadah dan semoga kita semua bisa belajar dari makna petuah diatas, jadikan pengingat untuk kita bahwa segala hal yang baik yang kita lakukan itu karena ridha Allah, bukan karena kekuatan kita sendiri yang sejatinya kekuatan kita adalah pemberian dari Allah.

Hamasah!!! Semoga Allah menunjukkan jalan-Nya yang lurus bagi kita yang sedang tertatih-tatih menuju ridha-Nya. Aamiin... 😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar